Rabu, 24 Oktober 2012




SYUKUR YANG TIADA TERKIRA

            Dipertemukan oleh kalian merupakan anugerah dari Allah SWT yang sangat indah buatku. Bagaimana tidak, kalian memperbaiki diriku. Diriku dulu yang egois, superior, dan penyendiri mampu berubah dan memperbaiki diri. Ya, dukungan kalianlah yang membuat aku bisa memperbaikinya.

            Ah...Persaudaraan ini sungguh indah...
            Laksana embun yang menetes menyejukkan suasana shubuh...
            Laksana pelangi setelah hujan...
           Disetiap senyum yang kalian berikat bagaikan semangat untuk menjalani aktivitas hari ini...
            Kira-kira diskusi apa ya yang akan kita bahas hari ini

            Terkadang aku membuat luka bagi kalian..
            Perkataanku, Sifat keras kepalaku, keegoisanku...
            Tak sanggup kubendung air mata kalian jika aku salah dan menyakiti kalian..
            Sungguh penyesalan terdalamku karena itu terjadi
            Ah...kalian jauh lebih berharga dari nafsu dan amarahku...

            Disaat seperti ini senyum dan dukungan kalianlah yang sanggup mengobati kerinduanku akan suasana saat itu. Sahabat terima kasih telah mau meluangkan waktu berharga kalian untuk mengenalku, menerimaku menjadi bagian dari kisah hidup kalian. Memori indah ini terpatri kuat dalam ingatanku. Semoga persaudaraan tulus kita ini dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang selalu mensyukuri rahmat dan nikmatnya.
Ana Uhibbukum Fillah...
                                                                                                Yogyakarta, 22 Oktober 2012

Kamis, 18 Oktober 2012

Seorang Ibu kedua bagi saya


Nama beliau Dr. Ni'matuzahroh. Beliau seorang dosen di Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.  Seorang ahli mikrobiologi khususnya di bidang bioremediasi, biosurfaktan, dan enzim. 
Pertama kali bertemu Beliau yaitu saat mata kuliah mikrobiologi umum. Ketika saya memandang, Beliau terlihat tegas, lembut, keibuan dan low profile. Bayangan itu memang benar saat Beliau mulai memperkenalkan diri dan menceritakan berbagai hal terkait proses yang terjadi di alam yang melibatkan kebesaran Allah SWT dan terkait ilmu pengetahuan yang terlibat dalam proses kehidupan sehari-hari.
Kekaguman saya bertambah saat saya berkesempatan mengenal Beliau lebih dekat.
Lewat diskusi, penelitian, canda, dan saran, bahkan kritikan sekalipun. Beliau tidak bosan-bosannya memotivasi siapapun untuk terus mengembangkan dan menggapai cita-citanya. Bahkan beliau rela pulang larut malam hanya untuk menemani anak didiknya berdiskusi dan berkonsultasi. Sungguh, jarang ada dosen seperti Beliau. Sifat perfeksionisnya membuat saya yang perfeksionis juga jadi tambah bersemangat untuk melakukan sesuatu yang terbaik. saya tidak ingin membuat beliau kecewa. Jadi jika saat penelitian ada yang salah dan kurang pas, tidak usah bertanya lagi pasti saya akan langsung membenahi kesalahan dengan mencari metode baru atau mengulang metode yang sama.
Ibu,izinkanlah saya berterima kasih atas apa segala yang ibu ajarkan kepada saya. Semoga rahmat dan perlindungan Allah SWT senantiasa menyertai Ibu.
Uhibbuki Fillah Bu =)


 Menjadi Ibu, Istri dan Pendidik 



Jika diberi kesempatan oleh Allah SWT, Fitri ingin menjadi seorang pendidik dan peneliti. Kata Ibu, sejak kecil fitri memang suka berbicara di depan orang banyak, mengemukakan ide, dan memimpin. Entah mengapa sifat-sifat itu tetap sama seperti sekarang. Walaupun untuk hal tampil di depan orang bayak sudah jauh berkurang. Fitri sangat suka bekerja di laboratorium, meneliti sesuatu, bekerja sama dengan mikroorganisme. Rasa-rasanya fitri merasa disitulah passion fitri. 
Hal itu semua didorong oleh jasa-jasa para pendidik fitri dari sejak fitri TK hingga saat ini. Bertemu dengan banyak orang-orang yang menyumbangkan ilmunya tanpa pamrih, memotivasi fitri bahwa ilmu itu harus diamalkan. Tentu saja itu semua juga berkat didikan orang tua Bapak dan Ibu. My Big Motivator in My Life.
Memang jalan fitri masih terjal dan panjang. Dengan izin dari Allah SWT, fitri berusaha mengoptimalkan apa yang fitri punya dan tidak bosan belajar dan bertanya pada orang lain jika fitri tidak bisa.


Duhai Muslimah Bersyukurlah
          Lagi-lagi Fitri menemukan buku yang oke banget buat dibaca. Buku ini merupakan kumpulan karya dari beberapa penulis yang diprakarsai oleh Bunda Pipiet Senja. Beberapa judul di novel ini saja sudah membuat kita bisa membayangkan bahwa kisah ini ditulis untuk membangkitkan semangat bagi para wanita khususnya kita sebagai muslimah agar senantiasa mempunyai visi dan misi hidup yang jelas karena dengan begitu orientasi hidup kita akan jelas dan terarah. Eh walaupun novel ini notabene ditujukan untuk muslimah tetapi beberapa cerita ditulis oleh laki-laki lho. Akan tetapi ceritanya super WOW. Mereka yaitu Pak Tandi Skober, Pak Gola Gong, dan Pak Bahril Hidayat Lubis.

Tajam hujanmu
Ini sudah terlanjur mencintaimu :
Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
Air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
Aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
Arloji yang buram berair kacanya,
Dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
Deras dinginmu
Sembilu hujanmu
(Puisi : Sapardi Djoko Damono)


Jika kau kira
Dengan sebelah sayap
Aku akan terkoyak maka camkanlah
Dengan sebelah sayap itu
akan kujelajah gunung
ombak-ombak samudera
dan gemintang di angkasa
(dikutip dari Catatan Hati Seorang Istri, Asma Nadia)
       
        Dulu sewaktu berumur 20 an fitri sering berpikir bahwa pernikahan itu hanya yang indah-indah saja,mulus tanpa lubang. Why? Karena fitri berpikir orang menikah pasti bisa sama-sama menerima segala kekurangan dan kelebihan. Ternyata, semua itu tidak selamanya benar. Manusia makhluk penuh kesalahan dan manusia makhluk yang tak pernah puas, manusia makhluk yang paling lemah dan manja. So, sesholeh-sholehanya seorang suami atau istri mereka adalah manusia biasa. Nobody’s perfect. Oleh sebab itu, marilah teman-teman kita belajar untuk menuju pernikahan yang visioner. Apa itu? Pernikahan yang dilandaskan akan rasa Cinta kita kepada Allah SWT. dimana pernikahan tidak hanya bermanfaat hanya untuk suami dan istri saja. Tetapi dengan pernikahan kita kita bisa tetap bermanfaat bagi sesama. Memajukan Islam dan menolong agama Allah SWT. Aamin Ya Robbal Alamin.

Oleh : Nurul Fitria Qur’aini

Minggu, 14 Oktober 2012


A TRIP TO GEMBIRA LOKA ZOO YOGYAKARTA

          Setelah selama hampir satu bulan saya tinggal di Jogjakarta, saya belum pernah menyempatkan diri untuk pergi jalan-jalan ke suatu tempat. Jikapun keluar dari kos itu untuk membeli buku dan keperluan sehari-hari (maklum anak kos). Biasanya nih, saya suka sekali pergi ke toko buku manapun untuk berburu buku dan menambah koleksi-koleksi pribadi buku saya. Selain itu, tempat favorit saya yang biasa saya kunjungi yaitu pasar tradiosional. Di Pasar saya bisa melihat berbagai jenis sayur mayur, buah, dan lauk pauk.
          Karena penat dan bosan akibat rutinitas kuliah yang padat, saya memutuskan untuk pergi ke Kebun Binatang Gembira Loka Jogjakarta. Lucunya nih, hal yang sama juga pernah saya lakukan ketika saya mengalami hal serupa sewaktu kuliah di Surabaya dan sayapun pergi ke Kebun Binatang Surabaya. Karena saya kurang begitu hafal rute perjalanan ke Gembira Loka Zoo dengan menggunakan motor, sayapun memutuskan untuk naik Trans Jogja.
          Petualangan saya diawali dengan naik bus Trans Jogja di shelter perempatan kentungan (karena saya kos di Pandega). Setelah saya bertanya kepada petugas ternyata saya harus naik bus jurusan 2B. Alhamdulillah tidak perlu menunggu waktu yang lama bus akhirnya datang. Cukup dengan membayar Rp. 3000 saja saya dapat sampai ke tempat tujuan saya. Selama perjalanan saya sempatkan melihat daerah-daerah yang belum pernah saya lihat.  Akhirnya, saya sampai di Kebun Binatang Gembira Loka setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 20-30 menit.
 
         
      Ketika masuk di tempat lokasi terdapat banyak keluarga dan rombongan yang memadati area pembelian tiket. Alhamdulillah karena saya berangkat pagi hari (sampai lokasi jam setengah sembilan), loket pembelian tiket tidak perlu antri lama. Sayapun membeli tiket seharga Rp 20.000 untuk hari libur, sedangkan bila Senin-Jumat harga tiket Rp 15.000. Sayapun mendapat selembar tiket dan Gembira Loka Zoo Map. Nah, ayo ikuti petualangan saya selanjutnya ^^
          Begitu masuk area kebun binatang, pengunjung disuguhi pemandangan yang asri dan sejuk, begitu banyak pepohonan yang tinggi dan lebat sehingga membuat suasana yang rindang. Ada suatu pemandangan menarik yang membuat saya harus segera melihatnya yaitu kumpulan tanaman yang dibibitkan dan tempat pembenihan ikan. Disini banyak tanaman yang memang sengaja dipelahara dan dirawat serta berbagai jenis ikan yang dibudidayakan. Terdapat beberapa jenis kolam budidaya. Mulai tempat budidaya ikan yang kecil-kecil sampai ikan yang besarnya sepaha orang laki-laki dewasa (ngeri juga sih liatnya).

          Kemudian perjalanan saya berlanjut ke tempat Arboretrum. Tempat ini merupakan tempat melihat aneka flora dan fauna yang telah diawetkan Meskipun jumlah koleksi tidak banyak namun cukup bagus untuk pengetahuan anak-anak. Perjalanan saya berlanjut ke tempat satwa mamalia, primata, dan hewan berkantung. Setelah saya amati ternyata kondisi kandang bersih dan terawat, berbeda dengan kondisi kandang di KBS yang kotor dan bau. Banyak para bapak yang menggendong anak di pundak sambil menceritakan tentang cerita yang berkaitan dengan hewan yang mereka lihat. Jadi inget waktu saya masih kecil orang tua juga melakukan hal yang sama. Banyak pengunjung yang beristirahat sambil menikmati bekal yang telah dibawa dari rumah.
          Selain menikmati pemandangan aneka satwa, saya juga dapat menikmati atraksi hewan terampil yang disediakan oleh pengelola khusus pada hari Minggu. Atraksi ini bermacam-macam, diantaranya yaitu :
  1. Atraksi Gajah
  2. Gajah Tunggang
  3. Unta Tunggang
  4. Pertunjukan Beruang Madu dan Orang Hutan
  5. Feeding Time









          Pokoknya saya puas deh berkunjung kesini. Selain murah, edukatif, dan bisa melepaskan penat,hehehehehe. Alhamdulillah, rasanya saya siap untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari kembali. So, ayo teman-teman tunggu apa lagi ayo kunjungi Gembira Loka Zoo yang Insya Allah banyak benget manfaatnya.
Sekian posting saya kali ini. Semoga bermanfaat ya =)

Oleh : Fitria



Rabu, 26 September 2012

KEHIDUPAN KAMPUS (LAGI)

      
                Alhamdulillah Fitri akhirnya dengan izin Allah SWT dapat kembali berjuang dan menimba ilmu di kampus. Kali ini Fitri harus merantau (lebay) ke kota pelajar yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Yup, Fitri diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada. Memang sejak lulus kuliah dari Biologi Universitas Airlangga Fitri ingin melanjutkan kuliah tapi pengennya ke negeri yang jauh di Asia Timur. Akan tetapi Allah berkehendak lain.
                    Tidak disangka bahwa Fitri akan kuliah di UGM.  Walaupun telah direncanakan, tapi tidak disangka diterima karena nilai Fitri pas-pasan. Tapi sekali lagi Allah SWT yang berkehendak. Jadi, Insya Allah Fitri tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja. Eiitss, Fitri tidak akan hanya mencari ilmu-ilmu umum aja lho, tapi Insya Allah Fitri bertekad untuk mencari ilmu-ilmu lain khususnya tentang Islam.
                      Pucuk dicinta ulam pun tiba. Di UGM banyak sekali kajian-kajian Islam dengan ustad dan ustadzah yang memang kompeten dibidangnya untuk memberikan para pencari ilmu pengetahuan. Nah,biasanya kajiannya itu ada jadwal tetapnya. Yuk mari kita lihat apa aja sih??

1. Kajian Rutin Pagi Hari (KRPH)
    Kajian ini dilaksanakan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 06.30 - 08.30 WIB yang bertempat di Masjid Mardliyyah UGM (Didekat RS. Dr Sardjito, belakang halte Trans Jogja). Khusus untuk hari selasa pesertanya hanya wanita saja. Tema-tema yang dibahas sangat menarik dan up to date. Wajib datang pokoknya, tidak bakal rugi deh.


Masjid Mardliyyah UGM
                                      
                                           Jadwal Kajian Bulan September-Oktober

2.    Kajian di Masjid Kampus UGM
       Kajian di masjid ini lebih beragam antara lain :
  •        Kajian Reguler
    • dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 16.00- 17.30 WIB
  •        Kajian Fiqih
    • dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 16.00-17.30 WIB
  •        Tafsir Al-Qur'an
    • dilaksanakan setiap hari Ahad pukul 06.30-08.00 WIB
  •        Tafsir Riyadus Sholihin 
    • dilaksanakan setiap hari Ahad pukul 16.30-17.30 WIB

                           Masjid Kampus UGM
                                         
                                           Jadwal Kajian Bulan September-Oktober

3.   Kajian di Masjid Apung Pascasarjana
       Kajian ini dilaksanakan setiap Kamis pukul 16.30-17.30 WIB


                Alhamdulillah sampai saat ini Fitri berusaha untuk mengikuti kajian jika memang mampu untuk hadir. Kajian ini merupakan sarana bagi Fitri untuk dapat menimba ilmu dari orang-orang yang berbeda disiplin ilmunya dari Fitri. Belum tentu Fitri bisa jika Fitri belajar sendiri lho jadi hadir dalam kajian memang sangat menguntungkan. Apalagi bisa berkenalan dengan teman-teman lain kan kita dapat menjalin tali silaturrahim kan ^^
               Oke, nanti Insya Allah Fitri juga posting materi-materi yang disampaikan dalam kajian. Semoga Allah SWT memberikan Fitri kesempatan ya, karena jadwal kuliah dan tugas telah padat merayap,hehhehehe.
               Sampai disini dulu ya, tanamkan semangat LONG LIFE LEARNING dalam diri teman-teman.



SUAMI SEMPURNA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

     Alhamdulillah senang sekali rasanya bisa punya blog sendiri. Fitri harus berterima kasih sama Icha yang telah meluangkan waktunya untuk mengajari Fitri cara membuat blog. Kesannya Fitri ketinggalan jaman banget ya, baru punya blog sekarang. But, anyway tidak ada kata terlambat untuk mencari ilmu ^^
       Untuk posting pertama kali ini, Fitri mencoba untuk mengulas novel yang menurut Fitri bisa dijadikan bahan bacaan yang oke punya karena novel ini Insya Allah jelas sarat akan hikmah dan makna.
      



         Novel ini bejudul Suami Sempurna Novel ini yang merupakan kumpulan kisah perempuan dan rumah tangga, dikarang oleh Ibu Nurul F. Huda. Sejujurnya Fitri belum mengenal Beliau sebelumnya (melalui karya-karyanya tentunya) tetapi Alhamdulillah Allah SWT  akhirnya mempertemukan kami walaupun kini beliau telah kembali ke Robbul Izzati (Semoga Allah SWT menerima segala amal dan Ibadah Beliau,Aamiin). Oh ya, novel ini juga merupakan karya terakhir Beliau T T
          Kembali ke topik semula. Novel ini tidak hanya mengulas cerita-cerita indahnya akan romantisme cinta yang selalu digemari oleh anak-anak remaja ataupun para gadis seusia saya (karena belum nikah soalnya,heheheh). Akan tetapi, novel ini telah memberikan banyak gambaran kepada saya bahwa sebuah pernikahan memang mutlak menyatukan dua kepala manusia yang saling memiliki berbagai ide,gagasan,keinginan,kepribadian, budaya yang berbeda. Nah yang susah itu adalah menyatukan,saling memahami,saling legawa, saling menasehati, saling mengalah, saling mendukung apabila salah satu pasangan sedang berada pada permasalahan bahkan titik jenuhnya.
           Fitri mencoba untuk mengulas beberapa kisah menarik (menurut versi Fitri tentunya,hehehehe). Kisah pertama bercerita tentang seorang ayah dengan jabatan sebagai seorang direktur utama dan memiliki kekayaan yang luar biasa daripada orang pada umumnya. Akan tetapi semua itu tidak lantas menjadikan Dia sebagai seorang suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anaknya. Bahkan dia merasa ASING dan SALAH TINGKAH jika harus bertemu dengan anak-anaknya. Istrinya telah sering mengingatkan Dia agar mengubah sikapnya. Akan tetapi Dia beralasan bahwa Dia telah bekerja demi keluarga dan memenuhi segala macam kebutuhan yang tentu saja sangat banyak jadi apakah dia masih wajib untuk memberikan perhatian dan mendidik anak-anak. Dia mengatakan bahwa urusan anak-anak itu ribet dan ada-ada saja sehingga membuatnya pusing. Karena tidak tahan dengan suaminya yang tidak bisa diajak berdiskusi untuk mengubah sikap akhirnya sang Istri meninggalkan surat kepadanya yang berisikan bahwa Dia pergi dari rumah. Alhasil, sang suamilah yang harus mengurus anak-anak mereka (walaupun telah ada pembantu). Walaupun pada awalnya anak-anak mereka marah dan bertanya dimanakah ibu mereka dan sang suami menerima segala tingkah laku anak-anaknya yang tidak mengacuhkannya karena selama ini mereka tidak pernah berkomunikasi tetapi dengan perlahan dan susah payah sang suami telah berusaha untuk lebih dekat kepada anak-anak. Hikmah yang diambil dari kisah ini menurut Fitri yaitu tugas mendidik dan mengasuh anak tidak hanya kewajiban seorang istri. Memang, pendidik utama anak-anak adalah seorang ibu (maka seharusnya seorang ibu mempunyai lebih banyak waktu di rumah) akan tetapi suami pun perlu membangun yang dinamakan ikatan antara ayah dan anak dan terciptanya ikatan itu sungguh tidaklah mudah. Apalagi secara genetik dan naluri seorang laki-laki tidak dianugerahi oleh Allah SWT sifat "ngemong" dan keibuan jika dibandingkan dengan yang dimiliki seorang ibu. Jadi antara suami dan istri sangat perlu untuk saling berkomunikasi dan memberikan saran  ilmu dan pendidikan apakah yang perlu diberikan kepada anak-anak mereka. Dua kepala lebih baik daripada satu kepala kan. Apalagi seorang laki-laki terkenal akan logikanya bukan perasaannya jadi bisa melengkapi yang katanya wanita lebih mengedepankan perasaannya.
            Kisah selanjutnya ada seorang menantu yang merasa bahwa dirinya telah "dikecewakan" oleh mertuanya karena dianggap kurang bisa memberikan materi kepada istrinya. Sang mertua selalu membandingkan dirinya dengan kakak iparnya yang dari tingkat pendidikan dan pekerjaan jauh lebih sukses dibandingkan dengannya. Akan tetapi,kakak ipar tersebut sama sekali tidak mendukung sikap mertuanya karena selain dia sukses materi tetapi dia juga dianugerahi oleh Allah SWT iman dan ketaqwaan yang baik. Jadilah si kakak ipar berusaha untuk menyadarkan si mertua bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari materi saja. Tentu saja si istri juga mendukung dan menguatkannya untuk tetap berusaha mencari rezeki dengan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
              Nah, itulah tadi dua kisah dari lima belas kisah yang ada di novel ini. masih banyak kisah inspiratif lainnya yang Insya Allah dipersembahkan oleh penulis untuk para penikmat buku khususnya penikmat buku-buku parenting dan rumah tangga.
                Semoga bermanfaat teman-teman ^^

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.